FIQIH MEMUKUL HEWAN PELIHARAAN

 

 

الحمد لله، لا شك أن الحيوان روح وإحساس، يتألم، ويؤلمه، ويشق عليه ما يزيد عن طاقته، فلا يجوز للمسلم أن يُحمل الحيوان ما لا يطيق، سواء كان ذلك من محمول على ظهره، أو كان ذلك من طريق يقطعها ولا يستطيعها، أو غير ذلك مما يشق عليه.

 

وأما بالنسبة لضربه فإنه جائز عند الحاجة بشرط ألا يكون مبرحاً، فقد ثبت عن رسول الله صلى الله عليه وسلم من حديث جابر في قصة جمله أن الرسول صلى الله عليه وسلم لحقه، وفيه أنه ضرب الجمل، فالأصل في ضرب الحيوان إن لم يكن مبرحاً الجواز، ودليله من السنة حديث جابر، أما إذا كان لغير حاجة، أو كان ضرباً مبرحاً، أو كان ضرباً يوصل الحيوان لأمر شاق عليه، فإن ذلك لا يجوز.

 

Segala puji bagi Allah, tidak ada keraguan bahwa binatang memiliki roh dan perasaan, dan ia merasakan sakit, tersiksa dan membebaninya jika diberikan diluar batas kemampuannya, maka tidak halal bagi seorang Muslim untuk membebani binatang diluar kemampuannya, baik itu dengan diberikan bawaan (yang sangat berat) di punggungnya , atau melakukan perjalanan yang ia tidak mampu, atau yang selainnya yang memberatkan hewan tersebut

 

Adapun memukul boleh bila diperlukan, asalkan tidak melukai, telah valid dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari hadits Jabir dalam kisah untanya bahwa Rasulullah, shallallahu ‘alaihi wassalam , mengikutinya, beliupun memukul untanya. Maka pada dasarnya memukul hewan dengan pukulan yang tidak menyakitkan adalah dibolehkan , dalilnya dari Sunnah adalah hadits Jabir, tetapi jika itu tidak perlu, atau dipukuli dengan keras, atau itu adalah pemukulan yang melukai, maka itu tidak boleh.

Sumber : https://binothaimeen.net/content/6626 diakses pada 16 Mei 2022 8:26

Note :

[عن جابر بن عبدالله:] أما بَلَغَكُمْ أنِّي لَعنْتُ مَن وسَمَ البَهيمةَ في وجْهِها، أوْ ضَرَبَها في وجْهِها؟

الألباني (ت ١٤٢٠)، صحيح الجامع ١٣٢٦ • صحيح •

Dari Jabir bin Abdillah Dari Rasulullah shallallahu ‘alihi wassalam “Ketahuilah aku melaknat orang yang memberikan cap/memberikan tanda hewan di wajahnya, atau memukul wajahnya”. Shahih Jamii 1326

Faidah : 1. Larangan Memberikan tanda/stempel di wajah hewan (biasanya tanda diberikan dengan cap dari besi yang dipanaskan).

2. Larangan memukul hewan pada wajahnya.