Selamat Datang di Ponpes Riyadhussholihiin

Hukum Umrah Bagi Yang Memiliki Tanggungan Hutang

May 19, 2022 admin No Comments
HUKUM UMRAH YANG MEMILIKI HUTANG
SYAIKH ABDUL AZIZ BIN BAZ RAHIMAHULLAHU

 

السؤال:

لقد سمعتُ أنَّ مَن كان عليه دَينٌ للناس لا تجوز له عمرة ولا حجّ، وأنا عليَّ دَينٌ في ذمتي لم أتهاون في تسديده إلا من قلَّة المال، وقد اعتمرتُ مرتين، فهل تصحّ لي العمرة أم لا تصح؟ أفيدوني جزاكم الله خيرًا.

تصحّ العمرة لمَن عليه دَيْنٌ، ويصح الحجُّ، ولكن الأوْلى له والأفضل له أن يبدأ بالدَّين، ولا يُنفق في العمرة والحج، بل هي ساقطةٌ عنه؛ لأنه لا يستطيع، فعليه أن يبدأ بالدَّين ويُوفي الدَّين، لكن لو حجَّ أو اعتمر صحَّ حجُّه، وصحَّت عمرته، وعليه أن يرد الدَّين بعد ذلك.

أما إن كان الحجُّ على غيره، وعلى نفقة غيره، والعمرة على نفقة غيره، فلا شيء عليه؛ لأنَّ حجَّه لا يضرُّ الدائنين، فالنَّفقة من غيره في حجِّه وعمرته كالذي يحجّ مع الناس، مع أصحابٍ له، أو مع أبيه، أو مع أهله، وليس عليه نفقةٌ، هذا لا شيء عليه.

المقصود أنه ينبغي أن يبدأ بالدَّين، ويصرف النَّفقة التي سيصرفها في الحج في قضاء دَينه، وإذا كان مُعسرًا فالله جلَّ وعلا يعذره، يقول سبحانه: وَإِنْ كَانَ ذُو عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ إِلَى مَيْسَرَةٍ [البقرة:280]، ولكن متى تيسر له شيءٌ يستطيع به الحجّ أو العمرة فإنه يصرفه في قضاء الدَّين.

Sumber : https://binbaz.org.sa/ 

Penanya : saya telah mendengar bahwa barangsiapa yang memiliki hutang maka ia tidak boleh menunaikan haji dan umrah. Saya memiliki hutang yang harus saya bayar sendiri, saya tidak bermaksud melalaikan dalam membayarnya hanya saja karena saya hanya memiliki sedikit harta, dan saya sudah berumrah dua kali apakah umrah saya sah atau tidak sah. Semoga membalas anda dengan kebaikan atas jawabannya

Umrah sah bagi yang memiliki tanggungan hutang, demikian juga hajinya sah, hanya saja yang lebih utama dan afdhal adalah pertama ia lunasi dulu hutangnya, tidak digunakan untuk haji dan umrah dulu, bahkan kewajiban tersebut gugur darinya karena ia tidak memiliki kemampuan. Maka wajib baginya untuk melunasi hutangnya. Namun jika ia haji atau umrah dalam keadaan masih ada hutang maka tetap sah haji dan umrahnya. Kemudian wajib ia bayar hutangnya setelah ia menuanikan haji dan umrahnya.

Adapun jika ia menghajikan orang lain, atau berhaji dengan biaya dari orang lain, demikian umrah dengan biaya dari orang lain, maka tidak masalah. Karena hajinya tidak merugikan yang memberikannya hutang, maka biaya yang digunakan untuk haji atau umrah dari orang lain sebagaimana yang berhaji bersama manusia, atau bersama teman-temannya, atau bersama ayahnya, keluarganya, sedangkan ia sendiri tidak memiliki biaya, maka itu tidak apa-apa

Yang dimaksud adalah seharunya lunasi dulu hutangnya, dan gunakan biaya yang akan ia gunakan untuk berhaji untuk melunasi hutang dulu, jika ia termasuk yang kesulitan maka Allah  memberikan udzur baginya, Allah berfirman : “ jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan.) Al baqarah :280, akan tetapi ketika ia memiliki kelapangan ada biaya untuk haji dan umrah maka gunakan harta tesebut untuk membayar hutang dulu.

Prev Post

Leave a Reply